Sejarah Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mendalami tentang pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Adapun 3 perintis psikologi pendidikan yaitu:
- William James > Ia merekomendasikan mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
- John Dewey > Ia percaya bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif.
- E.L Thorndike > Ia berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
Riset dalam Psikologi Pendidikan
Riset bisa menjadi sumber informasi berharga untuk memahami strategi mengajar. Sebab riset dapat memberikan informasi yang valid tentang cara terbaik untuk mengajar yang bisa membuat Anda menjadi guru yang lebih baik.
Metode Riset
Riset Deskriptif, riset ini bertujuan mengamati dan mencatat perilaku. Riset deskriptif tidak dengan sendirinya bisa membuktikan apa penyebab dari suatu fenomena, tetapi bisa mengungkapkan informasi penting tentang perilaku dan sikap orang. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan dalam riset deskriptif ini antara lain yaitu, observasi, wawancara dan kuesioner, tes standar, studi kasus, studi etnografik.
Riset Korelasional, riset ini bertujuan mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik, Riset korelasional ini berguna karena semakin kuat hubungan antara dua peristiwa, maka kita bisa memprediksi satu kejadian secara lebih efektif.
Riset Eksperimental, dengan riset ini bisa ditentukan sebab-sebab perilaku. Riset eksperimental adalah satu-satunya metode yang andal untuk menentukan hubungan sebab-akibat.
Rentang Waktu Riset
Riset cross-sectional, mempelajari kelompok orang pada suatu waktu.
Riset longitudinal, mempelajari individu-individu yang sama selama periode tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih.
Riset Evaluasi Program, Riset Aksi, dan Guru sebagai Periset
Riset Evaluasi Program, riset ini didesain untuk membuat keputusan tentang efektivitas suatu program (mcMillan, 2000).
Riset Aksi, riset ini dipakai untuk memecahkan problem kelas atau sekolah yang spesifik, memperbaiki strategi mengajar dan pendidikan, serta untuk membuat keputusan pada lokasi tertentu (Arhar, Holly & Kasten, 2001).
Guru sebagsi Periset, hal ini berarti bahwa guru dapat melakukan studi sendiri untuk meningkatkan praktik mengajar mereka. Beberapa pakar pendidikan percaya bahwa penekanan guru sebagai periset akan memperluas peran guru, mengembangkan sekolah, dan meningkatkan proses mengajar dan proses belajar murid (Cochran-Smith & Lytle, 1990).
Tantangan Riset
- Etika
- Gender
- Etnis dan kultur
Cara Mengevaluasi Informasi
- Berhati-hati terhadap apa yang dilaporkan di media populer.
- Mengetahui cara untuk menghindari membuat kesimpulasn tentang kebutuhan individu berdasarkan riset kelompok.
- Kenali membuat generalisasi yang berlebihan untuk sampai yang kecil atau sampai klinis.
- Berhati-hati karena satu studi tunggal tidak menghasilkan kesimpulan final.
- Ingat bahwa kesimpulan sebab-akibat tidak bisa diambil dari studi korelasional.
- Selalu perhatikan sumber informasi dan evaluasi kredibilitasnya.
Daftar Pustaka:
Santrock, John W.(2007).Psikologi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta:Prenada Media Group