Selasa, 22 Februari 2011

Teknologi dan Pendidikan

Heem lagi-lagi kata "teknologi" muncul dalam pembahasan kali ini. Ini membuktikan kalau teknologi sudah ada dimana-mana. Sekarang ini sudah sangat susah bagi kita untuk memisahkan diri dengan teknologi. Lantas adakah hubungan antara teknologi dengan pendidikan? Mari kita lihat..
Kalau ditanya adakah hubungan antara teknologi dengan pendidikan, lantas apa jawabannya? Tentu saja pasti ada hubungan antar keduanya. Dewasa ini murid dan guru diharuskan untuk melek teknologi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Murid-murid dewasa ini tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan di masa ketika orang tua dan kakek mereka masih menjadi murid. Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran di kelas (Earle, 2002; Geisert & Futrell, 2000; Sharp, 2002).
Tidak hanya murid yang harus melek teknologi, tetapi gurunya pun juga harus melek teknologi. Agar pendidikan dengan menggunakan sarana teknologi dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Tapi faktanya, banyak guru yang tidak memiliki pengetahuan memadai dalam menggunakan komputer, dan banyak sekolah tidak menyediakan workshop atau pelatihan yang dibutuhkan. Dan dengan perkembangan teknologi yang pesat, komputer yang dibeli sekolah menjadi cepat ketinggalan zaman. Bahkan ada yang rusak dan perlu diperbaiki (Baines, Deluzain, & Stanley, 1999).
Berikut ada beberapa manfaat dari menggunakan internet di kelas sebagai media pembelajaran:
  • Untuk membantu menavigasi dan mengintegrasikan pengetahuan.
  • Mendorong belajar bersama.
  • Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru.
Tapi pada kenyataannya terdapat kesenjangan dalam penggunaan komputer. Berikut beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam penggunaan komputer (Gipson, 1997; Sheffield, 1997):
  • Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
  • Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang gender, etnis, dan kultural.
  • Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karier mereka.
  • Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer di rumah.
 Yang paling penting adalah bagaimana cara memilih dan menggunakan teknologi di kelas? Berikut beberapa pedomannya:
  • Pilih teknologi dengan tujuan untuk membantu murid melakukan eksplorasi aktif, menyusun, dan me-restrukturisasi informasi.
  • Cari cara untuk menggunakan teknologi sebagai bagian dari pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran dunia nyata.
  • Pilih teknologi yang menyajikan model positif bagi murid.
  • Keahlian pengajaran Anda amat penting, terlepas dari teknologi yang Anda pakai.
  • Teruslah mempelajari teknologi dan tingkatkan pengetahuan dan kompetensi di bidang teknologi.
Daftar Pustaka:
Santrock,J.W. 2008. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua.Jakarta: Prenada Media

Belajar Sains? Bisa Asyik Juga Kok :)

Apa yang terlintas di pikiran kamu setelah mendengar kata "sains"? Membosankan? Rumit? Bisa buat kepala pusing tujuh keliling? Tenang saja, sekarang sudah ada cara tertentu untuk mengatasi momok yang menyeramkan bagi sebagian besar murid di Indonesia.
Selama ini sebagian besar guru hanya mencekoki murid-muridnya dengan segala macam jenis rumus tanpa melakukan hal yang seharusnya dilakukan dalam mempelajari sains, seperti melakukan pengamatan yang cermat; mengorganisir dan menganalisis data; mengukur, membuat grafik, dan memahami hubungan spasial; memerhatikan dan menata pemikiran mereka sendiri; dan tahu kapan dan bagaimana cara mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk memecahkan problem (Chapman, 2000).
Hal ini yang penting dalam mempelajari sains, justru dilupakan oleh guru, terutama di SD. Hal inilah yang menyebabkan banyak murid yang tidak pandai sains. Banyak ilmuwan dan pendidik percaya bahwa sekolah perlu lebih membimbing murid untuk mempelajari keahlian sains ini (Cocking, Mestre, & Brown, 2000; Penner, 2001; Tolman, 2002).
Dari penemuan dan investigasi laboratorium, banyak guru sains kini membantu murid-muridnya mengkonstruksi pengetahuan sains mereka (Chiapetta & Koballa, 2002; Martin, Sexton, & Franklin, 2002). Beberapa pendekatan konstruktivis untuk pengajaran sains dewasa ini menggunakan cara eksplorasi problem sains sehari-hari, yakni aktivitas yang membantu siswa berpikir tentang bagaimana sains bekerja, dan konteks sosial dari sains (Linn, Songer, & Eylon, 1996).
Program Science for Life and Living (SLL) (Biological Sciences Curriculum Study, 1989) yang didanai oleh National Science Foundation, merupakan salah satu pendekatan konstruktivis. Program ini menekankan pada (Biological Sciences Curriculum Study. 2001):
  • "Sains sebagai cara untuk mengetahui." Pernyataan ini mengandung gagasan bahwa sains bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga cara unik untuk mempelajari dunia.
  • "Teknologi sebagai cara melakukan sesuatu." Fokusnya bukan pada komputer, tetapi pada pemahaman bagaimana orang menggunakan proses dan alat teknologi untuk memecahkan problem-problem praktis.
  • "Kesehatan sebagai cara berperilaku." Penekanannya pada penerapan keahlian penalaran ilmiah dalam membuat keputusan tentang kesehatan, fokus pada tema-tema seperti sebab dan akibat, serta pemahaman tentang cara berpikir kritis terhadap informasi yang mengklaim bisa meningkatkan kesehatan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan di lima sekolah di North Carolina, murid-murid yang menggunakan kurikulum SLL mendapat nilai yang lebih tinggi pada ujian biologi dan ujian pemahaman konseptual lainnya ketimbang murid yang menggunakan kurikulum reguler (Maidon & Wheatly, 2001).
Selain dengan menggunakan pendekatan konstruktivis, ada cara lain yang dapat menjadikan sains sebagai sesuatu yang menyenangkan. Kondisi psikologis siswa yang merasa seram dan benci pada pelajaran sains harus dibenahi jika Indonesia ingin maju dan berdaya saing. Karena itu, gagasan untuk menciptakan pembelajaran sains yang asyik dan menyenangkan harus terus digalakkan.
Yohanes Surya, ahli Fisika Indonesia, mengamati pembelajaran sains di Indonesia tidak maju karena guru lebih berfokus pada penghafalan rumus-rumus. Akibatnya, siswa menjadi terbebani dan tak mampu mengaplikasikan rumus-rumus itu untuk memecahkan persoalan melalui pendekatan sains.
Dari pengalamannya mengajar, Yohanes kemudian menciptakan pembelajaran Fisika tanpa rumus yang disebutnya Fisika gampang, asyik, dan menyenangkan (gasing) untuk membantu belajar siswa dan guru. Yohanes lewat Yayasan Surya Institute membuat VCD Fisika gasing yang mengajak siswa dan guru belajar fisika dengan memahami konsep dan menggunakan logika.
”VCD Fisika yang satu paketnya terdiri dari 20 keping itu boleh diperbanyak siapa saja. Cuma butuh dukungan dari pemerintah daerah dan swasta supaya VCD itu bisa diperbanyak dan disebarluaskan secara gratis ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Belajar sains yang tidak menarik buat siswa perlahan-lahan dipatahkan dengan menciptakan komik sains. PT Kuark Internasional yang digagas pemerhati pendidikan menciptakan tokoh-tokoh komik yang mengajarkan sains (Fisika, Zoologi, dan Astronomi) untuk siswa SD dengan kekuatan visual.
”Dengan bentuk komik, anak- anak tidak berat untuk belajar sains. Sambil tidur-tiduran atau di mana saja, mereka sudah bisa belajar. Suasana yang rileks itu membuat anak-anak yang tadinya antisains jadi mulai suka,” kata Gelar Soetopo, Pengelola Produksi PT Kuark Internasional.
Soetopo menambahkan, anak-anak juga dirangsang untuk melakukan kegiatan percobaan dengan memanfaatkan apa yang ada di sekeliling mereka. Para guru dan orangtua diharapkan bisa membantu dan mendorong anak untuk berpikir secara ilmiah.
”Belajar sains itu tidak hanya untuk menguasai ilmu sains, tetapi sains bisa mendorong hal lain pada diri anak seperti berpikir sistematis, logis, punya daya analisis, serta sabar untuk mencoba. Mau jadi ilmuwan atau tidak, anak-anak ini ke depannya bisa berpikir secara ilmiah,” katanya sambil menyebutkan komik sains Kuark sudah mencapai tiras 75.000 eksemplar.
Pembelajaran sains yang menyenangkan dan membuat anak asyik sudah 22 tahun dilakukan PT Pesona Edukasi, pencipta perangkat lunak Pesona Fisika dan Pesona Matematika dari SD-SMA/ SMK. Perangkat lunak pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi itu menyajikan pembelajaran Fisika dan Matematika dengan menggunakan animasi yang interaktif.
Siswa bisa tertawa saat belajar sains yang tadinya menakutkan. Materi yang diajarkan di perangkat lunak karya asli Indonesia yang sudah diekspor ke mancanegara itu dirancang sesuai kurikulum hingga memudahkan guru dan siswa belajar Fisika dan Matematika di sekolah.
Gairah belajar sains yang mulai tumbuh berkat adanya terobosan yang dilakukan anak-anak bangsa untuk memutus ”ketakutan” anak-anak pada sains itu perlu didorong. Pemerintah mestinya mampu memanfaatkan inisiatif dan inovasi yang tumbuh dari masyarakat ini dengan dukungan berupa kebijakan dan pendanaan. (Ester Lince Napitupulu) -Kompas-

Daftar Pustaka:
Santrock,J.W. 2008. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua.Jakarta: Prenada Media

Komentar tentang "Behind The Scene Upin & Ipin"

Dengan menonton behind the scene upin & ipin pada rabu lalu (9/2), banyak hal positif yang dapat saya ambil dari film tersebut. Seperti yang kita ketahui, kartun upin & ipin sekarang ini tengah booming di banyak negara, khususnya di Indonesia dan Malaysia sendiri. Pasti terlintas di pikiran kita, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Kenapa kartun anak bangsa sendiri seperti Unyil tidak bisa mengalami hal yang demikian? Terlepas dari konteks masalah "negara", tidak ada salahnya kita menelaah mengapa hal tersebut bisa terjadi dan mencoba "mengambil" ilmu dari mereka yang bisa menjadikan karya anak bangsa, seperti kartun, mendapatkan posisi yang layak di mata penonton. Bukan maksud saya membandingi karya anak bangsa dan karya negara lain, tapi kita sendiri dapat melihat hal yang sangat mencolok dari kartun Unyil dan Upin & Ipin. Salah satu yang terlihat mencolok adalah teknologi yang digunakan. Seperti yang kita ketahui, dewasa ini teknologi sudah berkembang sangat pesat dan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan manusia dewasa ini. Unyil yang hanya menggunakan boneka tangan sedangkan upin & ipin yang menggunakan teknologi yang canggih dalam pembuatannya, tentu akan lebih banyak orang yang lebih tertarik untuk menyaksikan upin & ipin. Jadi dalam hal ini teknologi mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menarik minat penonton untuk menyaksikan kartun tersebut. Selain tentang teknologi, dalam kartun upin & ipin ini juga mengandung pesan moral yang mendalam. Tetapi pada kartun dari hasil karya anak bangsa pun, tidak kalah baiknya dalam menyampaikan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Jadi intinya, baik buruknya suatu karya tidak diukur dari teknologi yang digunakan. Hanya saja, sebaiknya kita mampu mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi tuntutan pasar yang diinginkan oleh konsumen banyak, yang dalam hal ini tentu saja berupa teknologi yang digunakan.

Selasa, 15 Februari 2011

Perkenalan :)

Saya Cassia Divina Lierzha Malsya lahir di Medan, 15 Juni 1993. Paling tertarik sama yang namanya komik dan novel :) Dan sekarang saya kuliah di Universitas Sumatera Utara sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi stambuk 2010. Okee kayaknya cukup sekian dulu perkenalan dari saya :))

Tugas Kelompok 1

Anggota kelompok:
Manfaat memiliki e-mail dan blog bagi mahasiswa psikologi pendidikan 2010 yang berhubungan dengan fenomena pendidikan yang ada di Indonesia khususnya di Medan
Di era globalisasi ini dimana teknologi sangat berkembang pesat bayangkan saja, setiap detik muncul teknologi baru.Teknologi juga merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam pendidikan .Dengan penggunaan teknologi di Pendidikan akan mempercepat berkembangnya pengetahuan.Oleh karena itu email dan blog sangat penting  dalam perkuliahan. Kita tidak bisa memungkiri betapa pentingnya teknologi pada era globalisasi ini. Dan mungkin salah satu dampak positif dari perkembangan teknologi yang sedang berkembang pesat adalah penggunaan email dan blog dalam masa perkuliahan. Dengan email, kita bisa mempermudah dalam hal sharing soal kuliah, tugas, atau bahkan sampai bertukar materi perkuliahan. Dan soal blog, melalui blog kita dapat mengekspresikan apapun didalamnya, tapi tentu saja haruslah sesuatu yang mempunyai nilai dan  manfaat positif. Tetapi di balik itu semua, melalui blog kita dapat menulis tentang ilmu yang telah kita dapatkan saat kuliah tengah berlangsung. Dengan begitu ilmu yang telah kita dapatkan akan lebih melekat di dalam memori kita, sebab kita akan mengulang membahas materi kuliah tersebut dengan menuliskannya kembali di dalam blog kita. Manfaat lainnya dengan menggunakan email dan blog, kita dapat ikut mencegah global warming. Sebab dengan menggunakan email dan blog maka akan meminimalisir penggunaan dari kertas. Dengan begitu kita tidak perlu menebang lebih banyak pohon lagi. Melalui blog kita juga dapat mengekspresikan kreatifitas kita dengan menghias blog kita tersebut. Selain itu dengan memiliki email dan blog akan membuat kita lebih memahami teknologi,Bayangkan saja jika kita diberi tugas untuk mewawancarai siswa sma, sedangan kita tidak mengerti teknologi yang dipakai siswa sma bagaimana kita dapat meneliti mereka.
Tapi bukan berarti email dan blog tidak memiliki efek negatif. Dari email dan blog, seseorang dapat lebih mudah untuk mengcopypaste sebuah tugas. Ini akan membuat seseorang menjadi malas dalam menyelesaikan tugasnya, tapi itu semua kembali lagi ke diri kita masing-masing. Tetapi secara keseluruhan, email dan blog sangatbermanfaat bagi perkuliahan di masa kini.

Senin, 14 Februari 2011

Teknologi Masa Kini

Kehidupan kita sekarang ini sudah sulit untuk terlepas dari yang namanya teknologi. Tetapi yang palin penting kita harus tahu terlebih dahulu apa itu teknologi? Dan apakah teknologi tersebut penting? Berikut uraiannya..
Apa itu teknologi? Teknologi terbagi dua yaitu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir dekade 70-an. Sebelumnya teknologi informasi dikenal dengan teknologi komputer atau pengolahan data elektronik atau EDP (Electronic Data Processing). Secara umum, teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, micro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemproses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi (Lucas, 2000).
Sedangkan teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar komunikasi berhasil (komunikatif).
Sekilas kita sudah mengetahui pengertian dari teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Lantas bagaimanakah peran teknologi tersebut di masa sekarang ini? Sekarang kehidupan sudah sulit untuk terlepas dari yang namanya teknologi. Apakah ada dampak positif dan dampak negatif dari teknologi tersebut?
Beberapa adalah dampak positif dari teknologi:
1.Bidang Pendidikan
Dengan adanya komputer mempermudah bagi pegawai administrasi sekolah untuk membuat kurikulum pengajaran , jadwal pelajaran sekolah, membuat daftar nama siswa , membuat daftar nilai siswa , membuat absen siswa , membuat perhitungan gaji pegawai dan membuat perencanaan pengajaran bagi guru-guru sekolah.
Mengakses Informasi Pendidikan lewat Internet. Seiring perkembangan jaman Internet telah merambah sekolah-sekolah setingkat kecamatan,sehingga akses informasipun semakin mudah diperoleh untuk kemajuan pendidikan tiap-tiap sekolah.
2. Bidang Kesehatan
Mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
3. Bidang Jasa Pengiriman Barang
Kantor Pos bisa mengirimkan dokumen pengiriman barang lebih cepat dan akurat. Dengan adanya komputer dan internet orang tidak lagi menunggu berhari-hari menerima surat, cukup lewat email saja lebih cepat dalam sekejap , jadi dunia menjadi semakin sempit dalam arti bisa diakses sedemikian cepatnya.
Lalu apakah ada dampak negatif dari teknologi? Perkembangan teknologi meliputi beberapa hal yaitu, komputer, handphone, MP3 player, game console, serta media tontonan seperti film dan televisi. Sebagai contoh kecilnya saja, kita lihat dampak negatif dari teknologi komputer. 
Adapun dampak teknologi komputer seperti:
1. Pengaruh buruk dari games komputer
Salah satu contoh pengaruh buruknya adalah dari kemungkinan anak, kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
2. Pengaruh buruk dari internet
Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet.
Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.
3. Pengaruh terlalu sering bermain komputer
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial.
Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, menurut Rizal, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.

* Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
* Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang positif.
* Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak Bangsa.
Sadar atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa perubahan besar terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa atau tidak membawa perubahan itu ke arah yang positif atau negatif.
Daftar Pustaka:
DR. Munir, M.IT. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.

Sabtu, 12 Februari 2011

Perkembangan Kognitif Menurut Piaget dan Vygotsky

Pendidikan harus sesuai dengan perkembangan. Ini berarti pengajaran untuk anak-anak harus dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit (sesuai dengan kemampuan si anak) dan tidak terlalu menegangkan atau terlalu mudah bagi anak tsb sehingga belajar tidak menjadi hal yang menjemukan bagi si anak.

Ada 2 tokoh terkenal yang membahas tentang teori perkembangan kognitif utama, yaitu Jean Piaget (1896-1980) dan Lev Vygotsky (1896-1934). Bagaimanakah pembahasan dari kedua tokoh ini? Let's cekidoot..

Teori Piaget


Melalui observasinya, Piaget membagi perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahapan, yaitu:
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Pada tahap ini bayi membangun pemahaman dunia dg mengoordinasikan pengalaman indrawi dan tindakan fisik. Bayi melangkah maju dari tindakan instingtual dan refleksif saat baru saja lahir ke pemikiran simbolis menjelang akhir tahap ini.

2. Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)
Anak mulai merepresentasikan dunia dg kata dan gambar. Kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui koneksi informasi indrawi dan tindakan fisik.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Anak kini bisa bernalar secara logis tentang kejadian-kejadian konkret dan mampu mengklasifikasi objek ke dalam kelompok yang berbeda-beda.
4. Tahap Operasional Formal (11 tahun sampai dewasa)
Remaja berpikir secara lebih abstrak, idealistis, dan logis.

Teori Vygotsky
 
Asumsi Vygotsky:
1. Keahlian kognitif anak dapat dipahami dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental.
2. Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental.
3. Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.

Ada satu ide unik dari Vygotsky mengenai zone of proximal development, adalah istilah Vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tapi dapat dipelajari dg bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Jadi, batas bawah dari ZPD ialah tingkat masalah yang dapat sipecahkan oleh anak seorang diri. Dan batas atasnya adalah tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang dapat diterima anak dg bantuan dari infrastruktur yang mampu.
Adapun juga istilah scaffolding yang erat kaitannya dg ZPD, scaffolding ialah teknik untuk mengubah level dukungan. Ketika tugas yang akan dipelajari si murid adalah tugas yang baru, maka orang yang lebih ahli dapat menggunakan teknik instruksi langsung. Saat kemampuan murid meningkat, maka semakin sedikit bimbingan yang diberikan.





Sumber Resensi :
Santrock.,J.W (2008).Psikologi Pendidikan (edisi kedua).Jakarta:Prenada Media Group.

Selasa, 01 Februari 2011

Pembahasan 1

Dewasa ini memang banyak sekali para guru yang mengajarkan suatu bidang ilmu yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan keahlian profesinya. Dan hal ini bukan termasuk salah satu cara mengajar yang efektif. Tentu saja hal ini akan berdampak negatif pada murid-murid dalam hal menerima dan memahami ilmu yang disampaikan oleh sang guru. 
Contoh kecilnya saja dampak dari hal ini, murid tidak akan mengerti pelajaran yang disampaikan guru dengan baik atau bahkan murid sama sekali tidak mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat berlanjut lebih jauh lagi, seperti murid tidak menyukai pelajaran yang dibawakan oleh guru tersebut atau mungkin bahkan murid akan stres dalam memahami pelajaran tersebut. Tentu saja hal ini sangat tidak baik bagi perkembangan murid dan hal ini juga dapat menghambat proses belajar-mengajar dalam kelas. 
Oleh sebab itu, sebaiknya para pihak yang berwenang dalam kasus ini harus lebih selektif lagi dalam menempatkan seorang guru pada mata pelajaran yang sesuai dengan pengetahuan dan keahlian profesionalnya, sehingga tidak terjadi masalah seperti ini.




Daftar Pustaka:


Santrock,J.W. 2010. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta : Kencana

Pokok Permasalahan 1

Dewasa ini banyak guru yang mengajarkan suatu bidang ilmu yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan keahlian profesionalnya. Padahal hal tersebut merupakan salah satu cara mengajar yang efektif. Jika para guru tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural, maka akan menghasilkan hasil yang sangat baik. Lalu bagaimana dampak jika seorang guru mengajarkan suatu bidang ilmu yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan keahlian profesionalnya terhadap para murid?