Dengan menonton behind the scene upin & ipin pada rabu lalu (9/2), banyak hal positif yang dapat saya ambil dari film tersebut. Seperti yang kita ketahui, kartun upin & ipin sekarang ini tengah booming di banyak negara, khususnya di Indonesia dan Malaysia sendiri. Pasti terlintas di pikiran kita, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Kenapa kartun anak bangsa sendiri seperti Unyil tidak bisa mengalami hal yang demikian? Terlepas dari konteks masalah "negara", tidak ada salahnya kita menelaah mengapa hal tersebut bisa terjadi dan mencoba "mengambil" ilmu dari mereka yang bisa menjadikan karya anak bangsa, seperti kartun, mendapatkan posisi yang layak di mata penonton. Bukan maksud saya membandingi karya anak bangsa dan karya negara lain, tapi kita sendiri dapat melihat hal yang sangat mencolok dari kartun Unyil dan Upin & Ipin. Salah satu yang terlihat mencolok adalah teknologi yang digunakan. Seperti yang kita ketahui, dewasa ini teknologi sudah berkembang sangat pesat dan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan manusia dewasa ini. Unyil yang hanya menggunakan boneka tangan sedangkan upin & ipin yang menggunakan teknologi yang canggih dalam pembuatannya, tentu akan lebih banyak orang yang lebih tertarik untuk menyaksikan upin & ipin. Jadi dalam hal ini teknologi mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menarik minat penonton untuk menyaksikan kartun tersebut. Selain tentang teknologi, dalam kartun upin & ipin ini juga mengandung pesan moral yang mendalam. Tetapi pada kartun dari hasil karya anak bangsa pun, tidak kalah baiknya dalam menyampaikan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Jadi intinya, baik buruknya suatu karya tidak diukur dari teknologi yang digunakan. Hanya saja, sebaiknya kita mampu mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi tuntutan pasar yang diinginkan oleh konsumen banyak, yang dalam hal ini tentu saja berupa teknologi yang digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar