Perencanaan instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Guru perlu menentukan seperti apa dan bagaimana mereka akan mengajar, sebab pelajaran masih harus tetap direncanakan dengan cermat.
Instruksi langsung adalah pendekatan teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspektasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid (Joyce & Weil, 1996).
Dalam hal ini, bukan hanya ada pendekatan teacher-centered tapi juga ada pendekatan learner-centered. Dimana teacher-centered seperti yang telah dibahas diatas adalah sistem pengajaran yang arahan dan kontrolnya ada pada guru tersebut sepenuhnya. Sedangkan learner-centered adalah sistem pengajaran dimana murid yang dituntut untuk berperan aktif dalam mencari atau menyelesaikan tugas akademiknya dimana sang pengajar hanya memberikan sekilas penjelasan. Dan sistem ini juga menuntut kemandirian murid dalam menyelesaikan semua permasalahan akademiknya.
Lantas adakah hubungan antara pendekatan, instruksi, dan teknologi dalam sistem pendidikan? Setelah melihat uraian sebelumnya diatas, dapat ditarik kesimpulan antara ketiga hal tersebut memiliki hubungan. Hal ini lebih jelas lagi terlihat hubungannya dalam pendekatan learner-centered. Mengapa demikian? Misalnya saja, pengajar yang menggunakan pendekatan learner-centered menginstruksikan kepada muridnya untuk mencari jawaban atau pembahasan dalam suatu masalah atau kasus, yang informasinya tidak ada di buku. Maka dari itu, sang murid bisa mencari alternatif lainnya untuk mencari jawaban dari suatu kasus dengan men-searching jawabannya di internet, yang merupakan salah satu fasilitas yang ada dalam teknologi. Dari contoh seperti inilah dapat disimpulkan antara pendekatan, instruksi, dan teknologi memang saling berhubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar